industri merupakan industri yang mengolah bahan hasil pertanian menjadi produk-produk yang mempunyai nilai tambah.Salah satu sifat bahan pertanian adalah kamba (voluminous).Sifat ini menjadikan komoditi pertanian akan mengalami penyusutan baik volume maupun berat setelah mengalami pengolahan. Den gan sifat inilah dapat dipastikan setiap pengolahan komoditi pertanian akan menghasilkan limbah, baik berupa limbah padat maupun limbah cair.
Ubikayu / singkong / ketela pohon atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai cassava, merupakansalahsatukomoditipertanian yang cukupbanyakdijumpai di daerah Kabupaten Bondowoso.Di daerah tersebut terdapat sentra industri tape singkong yang dapat menghasilkan beberapa kwintal setiap harinya untuk didistribusikan kebeberapa wilayah di JawaTimur.Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bondowosotahun 2001, kabupaten ini menghasilkan ubi kayu sebanyak 162.633 ton sehingga ubi kayu ini menduduki peringkat kedua terbesar setelah padi.
Ubi kayu merupakan salah satu komoditi pertanian yang mempunyai sifat kamba.Pengolahan ubi kayu dalam suatu agroindustri dapat menghasilkan produk seperti tapioka, gaplek, keripik, tape singkong serta sirup hasil hidrolisispati seperti sirup glukosa, sirup maltose dan sirup fruktosa, disamping tentu saja menghasilkan limbah baik berupa limbah padat atau pun limbah cair. Limbah ini sering kali menimbulkan masalah lingkungan, oleh karena itu diperlukan suatu langkah-langkah yang dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan oleh industri yang mengolah produk ubi kayu ini.Pada makalah ini akan memfokuskan pada industry pengolahan ubi kayu menjadi tape singkong yang berada di Kabupaten Bondowoso.
Tindakan pengelolaan lingkungan dalam system pengelolaan lingkungan (environment protection agency) diprioritaskan pada usaha pengurangan limbah pada sumbernya.Tindakan minimasi limbah pada sumbernya lebih ditekankan pada bidang manajerial.Pendekatan ini memunculkan konsep produksi bersih.
Tindakan pengelolaan lingkungan dalam system pengelolaan lingkungan (environment protection agency) diprioritaskan pada usaha pengurangan limbah pada sumbernya.Tindakan minimasi limbah pada sumbernya lebih ditekankan pada bidang manajerial.Pendekatan ini memunculkan konsep produksi bersih.
Produksi bersih merupakan suatu pendekatan yang mengarah kepada peningkatan efisiensi proses produksi, penggunaan teknik-teknik daurulang dan pakai ulang, kemungkinan substitusi bahan baku dengan yang lebih ekonomis dan tidak berbahaya sertaperbaikan system operasidan prosedur kerja. Tujuan dari produksi bersih adalah untuk mengurangi tingkat emisi yang mencemari serta mengurangi produksi limbah dengan meningkatkan efisiensi penggunaanbahan baku dan energy serta meningkatkan kualitas produk.
Keuntungan dari penerapan produksi bersih bagi perusahaan antara lain adalah Pengurangan biaya operasi pengolahan danpembuangan limbah, Peningkatan mutu produk, Penghematan bahanbaku, Peningkatan keselamatan kerja, Perbaikan kesehatan umum danlingkungan hidup, danPenilaian positif dari konsumen. Pada akhirnya penerapan produksi bersih akan meningkatkan daya saing produk di pasar global sehingga meningkatkan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar